Makalah
IPA
Nama
kelompok :1. Anisa Nur Fadila
2. Neng Alit
3. Risky maenaky
4. Ita Mulyati
SMK TELUKNAGA
TAHUN 2015/ 2016
A . Pengertian
sampah organik
Sampah
Organik adalah merupakan
barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai
sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola
dengan prosedur yang benar. Organik adalah
proses yang kokoh dan
relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa
bahan-bahan pokok kehidupan, seperti dedaunan, jerami, alang-alang dll.
B. Pengertian sampah anorganik
Sampah anorganik adalah
sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sinterik
maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non
hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil prosses teknology pengelolahan
bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam,
Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.
2.2 Dampak positif dan negative
dari sampah
A. Dampak Positif
Dampak positif dari sampah organik adalah sebagai berikut :
- Sebagai
pupuk organik untuk tanaman. Limbah dari sampah organik dapat dijadikan
sebagai pupuk penyubur tanaman dengan menyulap sampah menjadi kompos.
Kompos dapat memperbaiki struktur tanah, dengan meningkatkan kandungan
organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan
kandungan air dalam tanah.
- Sumber humus.
Sampah orgnaik yang tenah membusuk seperti dapat menjadi humus yang
dibutuhkan untuk tanah untuk menjaga kesuburan tanah. serta menjadi sumber
makanan yang baik bagi tumbuh-tumbuhan, meningkatkan kapasitas kandungan
air tanah, mencegah pengerukan tanah, menaikkan aerasi tanah, menaikkan
foto kimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik racun.
- Sampah
dapat didaur ulang. Limbah sampah dari plastik dan kertas dapat didaur
ulang menjadi berbagai barang yang bermanfaat seperti menjadi produk furnitur
yang cantik. atau didaur ulang kembali menjadi bahan baku pembuatan produk
plastik atau kertas.
- Dijadikan
bahan bakar alternatif. Pembusukan sampah dapat menghasilkan gas yang
bernama gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk
kebutuhan rumah tangga atau industri kecil.
- Menjadi
sumber listrik. Secara tidak langsung sampah dapat dijadikan sumber
listrik alternatif dengan cara merubah sampah agar menghasilkan gas
metana, dimana gas ini dapat dijadikan bahan bakar untuk menjalankan
pembangkit listrik.
Dampak positif dari sampah
anorganik adalah sebagai berikut :
1. Dapat dimenjadi barang kerajinan
tangan.
2. Dapat dimanfaatkan kembali
B. Dampak Negative
Damapak negative dari
samapah organic sbb:
1.
sampah memang menjadi salah satu penyumbang gas rumah kaca. Maka dari
itu, pembuangan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) harus diperhatikan.
Sampah organik yang tertimbun mengalami dekomposisi secara anaerobic. Proses
itu menghasilkan gas CH4. Sampah yang dibakar juga
2.
Pembakaran sampah secara sembarangan akan berakibat buruk untuk
lingkungan dan kesehatan. Pembakaran yang bersih hanya bisa dilakukan dalam api
panas dan suplai oksigen yang cukup. Padahal, pada pembakaran sampah yang umum
dilakukan, hanya tumpukan sampah bagian atas yang mendapat cukup oksigen untuk
menghasilkan CO2. Sementara bagian dalam, karena kekurangan suplai O2 akan
menghasilkan karbonmonoksida (CO). Satu ton sampah akan menghasilkan sekitar 30
kg CO. CO adalah gas yang mampu membunuh orang secara massal.
3.
Selain itu pembakaran sampah juga menimbulkan polusi udara.
Dampak negative dari sampah anorganik
adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan
sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi
masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negatif terhadap
kepariwisataan.
2. Pengelolaan sampah yang tidak memadai
menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah
meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan
pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
3. Pembuangan
sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak
bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
4. Infrastruktur
lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti
tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan
sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di
jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.
2.3
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan
sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini
biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan
atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
DAUR ULANG
Proses pengambilan barang
yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai
daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan
sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa
dibakar utnuk membangkitkan listik.
Metode ini adalah
aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan
kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan
kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang
sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari
sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa
dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang
komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus
diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
Pengolahan biologis
Pengkomposan.
Material sampah
((organik)) , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas
methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan
sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah
tangga, seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus
untuk di komposkan.
Pemulihan energi
Kandungan energi yang
terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan
bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar
tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai
dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai
menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari
turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas
yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan
miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat
mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk
menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa
selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan
Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk
mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini
kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
Sebuah metode yang penting
dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal
juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk
penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak ,
mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti
tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk
menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan
mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sampah adalah barang sisa
dari berakhirnya suatu proses.sampah di bagi jadi 2 yaitu samapah organic dan
sampah non organic, sampah organic yaitu sampah yang mudah hancur contoh
daun,jerami dll, sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang sulit dihancurkan
contoh kaleng,plastic dll. Kedua jenis sampah ini mempunyai dampak positif dan
negative sendiri-sendiri. Sampah yang dibuang bias juga dimanfaatkan dengan
mengolah sampah dengan berbagai cara agat lebih bermanfaat.
3.2 Saran
Dari pembahasan diatas
penulis menyarankan bagi pembaca agar lebih menjaga lingkungan, dengan mengetahui dampak positif dan negative dan cara pengolahannya kita bisa
memperkecil dampak negatifnya dengan mengolah sampah agar dapat dimanfaatkan,
agar tidak hanya menjadi bibit penyakit namun lebih bermanfaat.